BAB
I
PENDAHULUAN
A . LATAR BELAKANG
Pendidikan karakter di sekolah adalah
upaya yang terencana untuk memfasilitasi peserta didik mengenal, peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai karakter secara terintegrasi dalam proses
pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan pembinaan kesiswaan, dan pengelolaan
sekolah pada semua bidang urusan.
Pendidikan karakter di sekolah
dimaksudkan untuk memfasilitasi peserta didik mengembangkan karakter terutama
yang tercakup dalam butir-butir Standar Kompetensi Lulusan (Permen Diknas
23/2006) sehingga mereka menjadi insan yang berkepribadian mulia (cerdas dan
kompetitif).
Sasaran utama pendidikan karakter di
sekolah adalah seluruh peserta didik. Namun demikian, warga sekolah lainnya,
yaitu kepala sekolah, koordinator akademis, koordinator pembinaan karakter, koordinator
lingkungan pembelajaran, koordinator ekstrakurikuler, dewan guru, pegawai tata
usaha, laboran, pustakawan, teknisi, dan penjaga keamanan harus menjadi model
dalam mengembangkan karakter masing-masing. Mereka adalah pendidik karakter
yang harus beperan sebagai model insan berkarakter.
Untuk
memfasilitasi peserta didik mengembangkan dirinya menjadi insan yang
berkarakter tangguh, ada banyak nilai yang perlu ditanamkan. Namun demikian,
menanamkan semua karakter pada peserta didik merupakan hal yang sangat berat.
Oleh karena itu perlu diidentifikasi sejumlah nilai sebagai prioritas
penanaman.
Tujuan
utama pendidikan karakter pada tingkat SMP adalah memfasilitasi peserta didik
menguasai 25 butir nilai karakter sebagai prioritas penanaman di SMP yaitu Kereligiusan,Kejujuran,Kecerdasan,Tanggung jawab,Kebersihan dan kesehatan, Kedisiplinan, Tolong-menolong, Berpikir logis, kritis,
kreatif, dan inovatif, Kesantunan, Ketangguhan, Kedemokratisan, Kemandirian, Keberanian mengambil risiko, Berorientasi pada tindakan,
Berjiwa kepemimpinan, Kerja keras, Percaya diri, Keingintahuan, Cinta ilmu, Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain, Kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, Menghargai karya dan prestasi orang
lain, Kepedulian terhadap lingkungan, Nasionalisme, Menghargai keberagaman.
Di antara butir-butir nilai tersebut di atas, delapan butir dipilih sebagai nilai-nilai pokok sebagai
pangkal tolak pengembangan
karakter, yaitu:
1.
Kereligiusan
2. Kejujuran
3. Kecerdasan
4. Tanggung jawab
5. Kebersihan dan kesehatan
6. Kedisiplinan
7. Tolong-menolong
8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif
Kedelapan butir nilai tersebut ditanamkan melalui
semua mata pelajaran dengan intensitas penanaman lebih dibandingkan penanaman
nilai-nilai lainnya.
Pendidikan karakter secara
terintegrasi di dalam kegiatan pembinaan kesiswaan adalah pengenalan nilai-nilai,
fasilitasi diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan
penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta didik melalui pelaksanaan kegiatan pembinaan kesiswaan, yaitu kegiatan
pendidikan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di dalam dan/atau di luar lingkungan sekolah dalam rangka
memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menginternalisasi nilai-nilai
atau aturan-aturan agama serta norma-norma sosial baik lokal, nasional, maupun
global untuk membentuk insan yang seutuhnya.
Berikut adalah
contoh-contoh kegiatan pembinaan karakter kesiswaan di SMP:
a.
Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa
b.
Masa Orientasi Siswa (MOS)
c.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
d.
Penegakan tatakrama dan tata tertib kehidupan
akademik dan sosial sekolah
e.
Kepramukaan
f.
Upacara bendera
g.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
h.
Palang Merah Remaja (PMR)
i.
Pendidikan pencegahan penyalahgunaan narkoba
j.
Pembinaan bakat dan minat, yang antara lain
meliputi:
1.
Sains, 2. Olahraga, 3. Seni
B.
MAKSUD
DAN TUJUAN
1. Maksud
Penyusunan program
dimaksudkan untuk membantu mewujudkan visi dan misi SMP Eka Tjipta Semilar yang
tertuang dalam program strategi sekolah program kerja kepala sekolah serta
mewadahi suara siswa aktivitas dan kreativitas siswa melalui suatu wadah
organisasi kesiswaan (OSIS) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) dengan sejumlah kegiatan.
2. Tujuan
Fungsi dan tujuan
akhir pembinaan kesiswaan secara umum sama dengan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional, sebagaimana tercantum dalam undang – undang No. 20 tahun 2003 tentang
system pendidikan nasional, bab. II pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut :
“Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”
Adapun secara
khusus, pembinaan kesiswaan ditujukan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik (siswa) melalui penyelenggaraan program bimbingan, pembelajaran, dan atau
pelatihan, agar peserta didik dapat mewujudkan kegiatan – kegiatan yang
berkarakter.
C.
SASARAN
1. Turut
serta mewujudkan visi dan misi sekolah.
2. Membina
dan meningkatkan serta lebih memantabkan kepemimpinan pengurus dan anggota
OSIS, sehingga melahirkan kepemimpinan melalui jalur;
-
Organisasi Kesiswaan.
-
Latihan Kepemimpinan
-
Kegiatan Keagamaan.
-
Kegiatan Sosial Masyarakat.
3. Terciptanya
dinamika OSIS sebagai salah satunya organisasi siswa intra sekolah dalam usaha
mewadahi aspirasi seluruh siswa membina, melatih dan mengembangkan bakat dan
minat.siswabbaik didalam maupun diluar sekolah yang berimplikasi memberi
dorongan serta motivasi pada proses belajar mengajar siswa disekolah.
4. Terciptanya
segala keberhasilan diberbagai event perlombaan siswa disekolah, diluar sekolah
baik di tingkat PSM, tingkat kecamatan, kabupaten maupun profinsi.
BAB II
PROGRAM PERENCANAAN
KEGIATAN
A.
PRINSIP
DAN ASAS PELAKSANAAN
1. Prinsip
Pelaksanaan
-
“Ing Ngarso
Sungtulodo”
Mengandung arti bahwa seorang
pemimpin harus mampu lewat sikap dan perbuatannya menjadikan dirinya sebagai
pola aturan dan mengikut orang – orang yang dipimpinya.
-
“Ing Madyo
mangunkarso”
Mengandung arti bahwa seorang
pemimpin harus mampu membangkitkan semangat bersuakarsa dan berkreasi pada
orang yang dipimpinya.
-
“Tutwuri Handayani”
Mengandung arti seorang pemimpin
harus mampu mendorong orang – orang yang diasuhnyaagar berani berjalan didepan
dan sanggup bertanggungjawab.
2. Asas
– Asas Pelaksanaan
-
Kekeluargaan dan kegotong royongan.
-
Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.
-
Kebersamaan.
-
Selaras serasi dan seimbang.
B.
TUGAS
KOORDINATOR PEMBINAAN KARAKTER
-
Menyusunprogram kerja kegiatan siswa setiap awal
tahun pelajaran dan melaporkannya kepada kepala sekolahuntuk mendapatkan
pengesahannya.
-
Merencanakan dan melaksanakan penerimaan siswa
baru.
-
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan MOS bagi
siswa baru.
-
Mengatur tata tertib siswa dan mengurus siswa
yang melanggar tata tertib bersama guru BK.
-
Mengatur aktivitas siswa baik di dalam maupun
diluar sekolah bersama koordinator ektrakulikuler.
-
Mengorganisir pelaksanaan kegiatan siswa,
seperti OSIS, Kepramukaan/kepemimpinan, Usaha kesehatan Sekolah, Pembinaan
bakat dan minat siswa, dan kegiatan keagamaan.
-
Melaksanakan pembinaan keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
C.
PROGRAM
KERJA
Adapun Program kerja
Koordinator Pembinaan bertujuan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik (siswa) melalui penyelenggaraan
program – program bimbingan , pembelajaran, dan pelatihan agar peserta didik
dapat mewujudkan kegiatan- kegiatan yang berkarakter mempunyai kepribadian yang
baik terhadap peserta didik itu sendiri. Adapun kegiatan – kegiatanya sebagai
berikut.
1. Penerimaan
Siswa Baru
2. Pendidikan pendahuluan bela Negara dan wawasan
kebangsaan (Pembinaan Siswa)
-
MOS ( Masa Orientasi Siswa)
-
Kemah Bakti OSIS (Pembentukan Gugus Depan Gerakan
Pramuka)
-
Upacara bendera.
-
Pembentukan Pengurus OSIS Baru (Reorganisasi)
-
Pembuatan Kartu OSIS
-
Peringatan hari besar bersejarah bangsa.
3. Keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Bentuk kegiatannya antara lain :
-
Pelaksananaan ibadah yang sesuai dengan ajaran
agama masing – masing.
-
Kegiatan – kegiatan keagamaan.
-
Peringatan hari – hari besar keagamaan.
-
Perbuatan amaliyah (Infaq), Zakat Fitrah,
Qur’ban.
-
Bersikap toleran terhadap penganut agama lain.
4. Kepribadian
yang utuh dan budi pekerti yang luhur.
Bentuk kegiatannya antara lain :
-
Penerapan tata tertib sekolah.
-
Penerapan tata krama dalam kehidupan sekolah, dan;
-
Sikap hormat terhadap guru, orang tua, sesame
siswa, dan lingkungan masyarakat.
5. Kepemimpinan,
kewirausahaan, sosial masyarakat dan pengembangan siswa.
Dalam hal ini bentuk kegiatannya
antara lain :
-
Kepramukaan
-
Kelompok Belajar
-
Kelompok Ilmiah
-
Widya Wisata
-
Koperasi Sekolah
-
Seni – Budaya (wawasan ketarampilan siswa dibidang
seni suara, sastra dan pertunjukan, serta pengenalan dan apresiasi seni budaya
bangsa)
6. Kualitas
Jasmani dan Kesehatan
-
Berperilaku hidup sehat dilingkungan sekolah,
rumah dan masyarakat.
-
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
-
Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba.
-
Olah Raga (Senam Pagi)
-
Pembiasaan 5K yakni; Keamanan, Kebersihan,
Ketertiban, Keindahan, dan kekeluargaan.
Materi
program kerja pembinaan karakter dikembangkan dari enam kompetensi standar yang
harus dikuasai oleh guru Pembina kesiswaan dalam hal ini adalah coordinator
pembinaan karakter. Dalam penerapannya, para guru diharapkan berangkat dari
pengkajian secara seksasama terhadap setiap kompetensi , subkompetensi, dan indikator
– indicator tersebut. Selanjutnya
dipertimbangkan keseuaiannya dengan bidang masing – masing dan atau bidang
kegiatan bakat, minat kreativitas siswa.
Matrik
berikut menunjukkan keterkaitan antara kompetensi dengan materi bidang pembinaan
karakter kesiswa. Dengan mencermati matrik yang dimaksud, para guru diharapkan
dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang kompetensi dan materi bidang
pembinaan karakter siswa; dari gambaran
yang jelas selanjutnya para guru dapat merancang, melaksanakan, dan menilai
program pembinaan karakter secara komprehensif.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Semua kegiatan
dilaksanakan, baik langsung oleh sekolah maupun oleh siswa yang berkaitan dengan pengembangan
kepribadian selalu terencana dengan baik dan matang, dengan selalu membuat
rencana program kerja atau kegiatan dan rencana anggaran kegiatan. Semua
rencana harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan agenda sekolah dan selalu
dipantauoleh Kepala Sekolah melalui Koordinator Pembinaan karakter.
Peran serta yang
sangat aktif dari seluruh siswa sangat diharapkan demi terwujudnya kepribadian
siswa yang menuju kearah positif.
B.
SARAN
– SARAN
Sebaiknya apapun
kegiatan itu ternecana dan terlaksana, maka setiap akhir kegiatan harus dibuat
penulisan laporan pertanggung jawaban harus dibuat untuk dijadikan bahan evaluasi
dan bahan rekomendasi untuk kegiatan – kegiatan berikutnya. Harapan utamanya
adalah kegiatan yang sudah terlaksana akan menjadi cermin atau gambaran,
sehingga kegiatan berikutnya akan terlaksana dengan sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar